Pembangunan Ponpes AL- FATH merupakan sasaran tepat bagi kota kediri khususnya desa rejomulyo untuk mengembangkan kesejahteraan juga perkembangan pondok pesantren al –fath . Ini disebabkan karena mayoritas penduduk kota kediri khususnya desa rejomulyo di duduki dan di datangi oleh mahasiswa dari segala sudut wilayah.Rata-rata pelajar mahasiswa/i IAIN KEDIRI jebolan dari beberapa lembaga islam dari daerah masing masing. Selain adanya kos kos/kontrak-an mahasiswa mahasiswi juga tidak bisa meninggalkan kultur dari awal sebelum menginjak di Perguruan Tinggi Negri Islam,di samping itu di lihat dari administrasi ke uangan antara kos/kontrak-an dengan ponpes hampir selisih tetapi itu tidak semua, hanya minoritas. Namun belum tentu di kos/kontrak-an itu penuh dalam kegiatan mengaji dan sebaliknya kalaupun di pondok tidak sama dengan di kos/kontrak –an yang di beri kegiatan penuh dalam keseharianya, dalam artian tetap di selingi oleh kegiatan selain kerohanian agar dalam kegiatan itu tidak staknan (bosan).
Adapun kita liat dari kultur awal yang notabenya adalah kampus islam yang berada di kediri ini banyak terdapat kumpulan kumpulan pengabdi dan penderek kiai (nyantri). Dan kultur ini tidak bisa di hilangkan di krenakan sudah menjadi kewajiban para ulama ulama untuk mengembangkan (dakwah) ajaran islam kepada penerus penerusnya yakni pemuda yang mengikuti jalan para kyai/masyayeh. Dengan adanya kondisi yang sekarang ini yaitu banyaknya aliran aliran atau ajaran yang keluar dan target sasaranya adalah para pemuda pemuda yang baru mengenal dunia luar (kampus) dan tanpa tau landasan beragama.
Oleh karena itu pondok pesantren di wilayah perkampusan sangatlah di butuhkan oleh pemuda pemuda zaman sekarang untuk memperkuat akidah islam,akhlak dan bermasyarakat dalam bekal penempuhan masa depan. Untuk itu pemberdayaan sumber daya manusia di butuhkan sekali melalui ponpes ponpes terdekat di wilayah kampus. Agar ilmu ilmu yang di ajarkan para ulama dapat meneruskan dalam pengamalan ilmu yang sudah di berikan oleh nya,ini adalah salah satu cara agar ajaran islam tetap berdiri kokoh dan menyebar dengan pesat. Juga di liat dari sisi keilmuan banyak sekali yang di ajarkan di ponpes al fath kepada santri santri yakni kitab adabu ta’lim wal muta’alim yang membahas mengenai tata cara dalam mencari ilmu,fathkul qarib,tasrif,nahwu dan banyak selain itu, Dengan pembelajaran inilah santri dapat mengenal pembelajaran selain yang di ajarkan di dunia perkampusan bahkan di ponpes juga khusunya dapat berproses lebih dalam di banding di dunia luar pondok khusunya ilmu agama. Tetapi jika kita mau terjun selain di dalam keilmuan keagamaan kita juga bisa mendapatkan ilmu di luar itu contohnya,koperasi,blk,dapur yang dimana mengelola masakan santri,banjari,terbangan,bahkan hingga sampai ilmu pertukangan,kedokteran, sampai ilmu konseling (keamanan) atau yang lainnya, itu semua bila kita bisa inclued dalam pembelajarannya.
Dengan adanya berdirinya Pondok Pesantren al fath ini membantu sekali dalam hal ekonomi dan keilmuan para santri. Yang semakin tahun semakin bertambah hingga bangunan pun juga ikut bertambah yang asalnya satu bangunan hingga menjadi dua bangunan asrama. Dengan cara cara yang sudah di terapkan dalam pengelolan sistem di ponpes ini dapat menambah dan mengembangkan SDM dengan teratur.
Dan di liat dari kultur pondok yang santrinya lebih dari 50 otomatis di sini menggunakn sistem kepengurusan agar lebih efektif dalam membantu mengembangkan lembaga, Bahkan hal yang seperti ini secara tidak langsung mengajarkan pada santri santrinya mengenai keorganisasian. Dari sinilah yang di katakan pondok tidak hanya mengajarkan dalam satu hal bidang namun banyak hal yang di ajarkan.
“pondok adalah pengisi wadah di setiap personal santri juga Pondok tidak bisa di nalar lewat akal tetapi bisa di dapat melalui ruhani /hati”